Gubernur didampingi oleh Bupati Sugiri Sancoko, Wakil Bupati Lisdyarita, Kepala DPRKPCK Jatim I Nyoman Gunadi, Forkopimda, serta OPD Pemprov dan Pemkab. Ground breaking itu menandakan bahwa pembangunan MRP resmi dimulai. Proyek itu diproyeksi akan selesai pada Desember 2024 mendatang.
Mengingat mega proyek MRP menelan dana yang besar, sekitar 85 milyar rupiah, Gubernur meminta restu dan berharap agar pembangunan berjalan lancar. Pendanaan monumen setinggi 126 meter itu dilakukan dengan secara multi-years.
"Kami mohon doa restu, pembangunan MRP ini membutuhkan investasi yang besar. Saya sarankan Pemkab Ponorogo untuk mengajukan MRP ini ke dalam Peraturan Presiden (Pepres) Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Gerbang Kertasusila, BTS, dan Lingkar Selatan," kata Khofifah.
MRP yang telah menjadi program prioritas Jatim tentu mendapat dukungan penuh dari Gubernur. Selain memberi bantuan 30 milyar rupiah, Khofifah juga akan membantu mencari investor. Pihaknya yakin dapat menggaet investor mengingat tingkat investasi di Jatim tergolong tinggi.
Sementara itu, Kang Bupati Sugiri Sancoko mengungkapkan, MRP akan menjadi ikon dan kekuatan baru bagi Ponorogo. Dirinya berterima kasih atas dukungan Gubernur dan masyarakat, terutama masyarakat Sampung yang telah bersedia bekerja sama untuk mewujudkan MRP.
"Monumen Reog akan menjadi destinasi wisata baru, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Ponorogo, khususnya dari sektor pariwisata. Saya berharap pekerjaan fisik tahap I MRP dapat berjalan dengan lancar," ungkapnya.
Potensi Monumen Reog yang besar diprediksi dapat meningkatkan sektor pariwisata Ponorogo dan daerah sekitar. Dari planningnya, MRP akan dihubungkan dengan daerah wisata lainnya, terutama Tawangmangu dan Telaga Sarangan di Kabupaten Magetan.
"Kami pilih lokasinya di desa Sampung karena ingin mendekati wisatawan dari daerah sekitar, terutama dari Magetan dan Jawa Tengah. Jarak tempuhnya tidak lama, sekitar 30 menit," terangnya.
Di areal Monumen Reog, Kang Sugiri juga berencana membangun Museum Peradaban. Museum itu merupakan gambaran kebudayaan Ponorogo. Berbagai fasilitas pendukung juga dirancang sehingga MRP akan menjadi destinasi wisata yang komplit.
"Kelak Monumen Reog dan Museum Peradaban menjadi bukti bagi anak cucu, bahwa kita dilahirkan dari bangsa yang adiluhung. Ini kita rancang secara komplit, ada wisata alam dan wisata budaya. Ada penangkaran burung merak, kerajinan, hingga hotel bintang 4," pungkasnya. (Adv)
0 Komentar