Sesuai kategori, ratusan pelajar itu mengirim karya berupa essay ataupun video jurnalistik. Karena kompetisi itu adalah rangkaian kegiatan peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023, maka tema kompetisi sama dengan tema HPN yaitu "Inovasi Pangan, Sandang, Papan, Berbasis Informasi dan Kebudayaan".
Pengumuman para pemenang dilakukan pada puncak peringatan HPN yang digelar di Expotorium UMPO, Kamis (09/02/2023). Dekan FISIP UMPO Ayub Dwi Anggoro dan Ketua PWI Ponorogo Siti Noor Aini didapuk memberikan penghargaan berupa plakat, sertifikat, dan uang hadiah pada pelajar - pelajar berprestasi itu.
Total jumlah karya yang memenuhi kriteria untuk masuk tahap penilaian yaitu 164 karya, dengan rincian 113 karya essay dan 51 karya video jurnalistik. Walaupun jumlah
tersebut melebihi ekspektasi, namun sempat membuat panitia was - was. Pasalnya hingga mendekati penutupan pendaftaran, peserta masih terbilang sedikit.
"Pendaftaran kompetisi dibuka dari 26 Januari hingga 7 Februari 2023. Kami sempat khawatir karena peserta yang melakukan pendaftaran karya masih terbilang sedikit. Namun kami yakin peserta akan bertambah, sebab sudah banyak pesan yang menanyakan lomba tersebut," kata M. Rifqi Mei Redha, panitia kompetisi.
Menurut Redha, hal ini terjadi bukan karena kurang minat atau kurang publikasi, namun lebih ke technical issue. Panitia terus memantau dan akhirnya dapat bernafas lega setelah pada hari terakhir pendaftaran, Selasa (07/02/2023), jumlah peserta naik drastis.
"Pendaftaran dan pengumpulan karya kompetisi menjadi satu link. Jadi peserta yang akan mendaftar harus mengumpulkan karya. Ini salah satu sebab pendaftar masih sedikit di awal, karena mereka melakukan pendaftaran ketika karya mereka sudah jadi dan siap untuk dikumpulkan," ujar mahasiswa semester 7 itu.
Membludaknya peserta mengharuskan adanya penambahan juri. Juri untuk essay adalah Siti Noor Aini, Sugeng Prasetyo, dan Umi Solikhah. Sedangkan juri untuk video jurnalistik yaitu Oki Cahyo Nugroho, Hadi Sanyoto, Yanuar Abidin, dan Ilyas Nur Kholis.
Oki Cahyo Nugroho, salah satu juri yang berasal dari FISIP UMPO merasa senang dengan antusiasme pelajar itu. Ocky meminta bagi yang juara untuk tetap belajar dan menambah ilmu. Bagi yang belum beruntung, harus tetap bersemangat dalam eksplorasi ide, teknik dan konsep.
"Antusiasme peserta di luar perkiraan, ini menunjukkan bahwa peran jurnalisme dalam diri para siswa telah berkembang pesat dengan adanya peran sosial media dan perkembangan teknologi komunikasi seperti HP. Ini memudahkan transfer serta memproduksi informasi dalam format audio visual," ungkapnya.
Secara umum, Oki memuji kualitas karya pelajar, di mana ada peningkatan dari berbagai aspek, baik dari sisi komposisi gambar, alur cerita, editing audio visual, dan keragaman tema. Menurutnya, hal ini adalah indikasi bahwa informasi dalam bentuk yang paling sederhana bisa diolah secara kreatif menjadi bahan konten audio visual yang menarik.
Untuk para pemenang dalam kategori essay, juara 1 diraih Achmad Thoiful Romdhoni dari SMAN 1 Jenangan Ponorogo, juara 2 Nur Rabi'ah Chusnul Masyithoh dari SMAIT Darut Taqwa Bekare Bungkal Ponorogo, lalu juara 3 diraih Dewi Kurnia Astuti dsri SMAN 1 Pulung Ponorogo. Untuk juara Harapan 1 diraih Muhammad Mozes Alfareza dari SMAN 1 Ngadirojo Pacitan, sedangkan Juara Harapan 2 diraih Nur Hanifah Izzati dari SMAN 1 Kendal Ngawi.
Sementara itu untuk kategori video jurnalistik, juara 1 direngkuh oleh Rusydian Purnama Aziz dari SMAN 1 Ponorogo, Juara 2 diraih Dyah Ayu Puspitasari dari SMAN 1 Kauman Ponorogo, dan Juara 3
diraih Hani Septi Ismayanti dari SMKN 2 Madiun. Kemudian Juara Harapan 1 diraih Ahmad Sabiqul 'alim dari MAN 1 Ponorogo, dan Juara Harapan 2 diraih Irfan Setiawan dari MAN 2 Kota Madiun. (Red)
0 Komentar